Kamis, 18 Desember 2008

PERJUANGAN MENUJU SOSIALISME INDONESIA

PERJUANGAN MENUJU SOSIALISME INDONESIA

OLEH : TULUS CHANDRA PUTRA SIMANUNGKALIT

4.1 SOSIALISME WARISAN NENEK MOYANG INDONESIA

Paham sosialisme jauh sudah ada semenjak zaman nenek moyang Indonesia di masa pra kemerdekaan dimana warisan nenek moyang masih tampak dan berjalan dalam kegiatan kebudayaan di tingkatan tradisi sebagian suku bangsa yang ada di Indonesia. Hal terkecil adalah pola musyawarah untuk mufakat, gotong royong yang merupakan cerminan kehidupan di masa nenek moyang dulu dan hingga kini masih tetap dipertahankan atau setidaknya masih ada namun sudah mulai berkurang intensitasnya.

Memang di masa nenek moyang Indonesia dulu tidak ada pemakaian kata sosialisme namun praktek sosialisme itu sudah dilaksanakan jauh sebelum kata ‘ sosialisme ‘ dikenal oleh masyarakat dunia. Dengan kata lain meskipun kata ‘ sosialisme ‘ belum dikenal zaman dahulu namun ‘ sosialisme ‘ telah dikenal dalam bentuk praksis . Dengan demikian sebagai bentuk susunan masyarakat adil-makmur maka cita-cita sosialisme memang sudah ada semenjak zaman dahulu, sudah ada dalam alam fikiran dan alam angan-angan bangsa Indonesia.[1]

Hal ini dapat ditemukan dengan adanya lukisan Ki Dalang yang menggambarkan adanya Kerajaan Dorowati yang mengisahkan tentang : “ Pandjang-pundjung, pandjang potjapane, pundjung kewibawane “, yang menurut Soekarno mengandung suatu politik ideal dan berarti negaranya begitu termasyhur sehingga diceritakan orang panjang lebar sampai keluar negeri dan bahwa negara itu berwibawa sekali.

Dimana dalam kerajaan tersebut juga diceritakan situasi perekonomiannya :

“ Hapasir hawukir ngadep segara kang bebandaran, hane ngenake pasabinan. Bebek ayam radjakaja, endjing medal ing pangonan, surup baliing kandange dewe dewe. Wong kang lumaku dagang rinten dalu tan wonten pedote, labet saking tan wonten sangsajaning margi ".[2]

artinya adalah…………. :

Negaranya penuh dengan bandar-bandar sawah-sawah, dan begitu makmurnya hingga tidak ada pencuri-pencuri. Itik, ayam ternak pagi-pagi keluar sendiri ke tempat angon, kalau sudah magrib pulang sendiri ke kandangnya. Orang berjalan dagang siang dan malam tidak ada putusnya, karena tidak ada gangguan di jalan. “[3]

Hal ini menurut Soekarno yaitu suatu kehidupan tata masyarakat yang mengandung ekonomis-ideal dimana susunan masyarakatnya…………… :

Tata-tentrem, kerta rahardja, gemah ripah, loh djinawi. “[4]

artinya adalah

Negaranya adalah teratur, tenteram, orang bekerja aman, orangnya ramah-tamah, berjiwa kekeluargaan, dan tanahnya subur “.[5]

Dalam pandangan Soekarno hal ini mengandung suatu sosial-ideal. Berdasarkan gambaran kehidupan masyarakat pada zaman terdahulu tersebut telah melahirkan pandangan bagi Soekarno bahwa cita-cita untuk mewujudkan suatu tata kehidupan masyarakat yang adil dan makmur, yaitu masyarakat sosialis sudah ada, menjadi milik dan dipraktekan dalam rakyat Indonesia. Bahkan dari lukisan tersebut ide aatau gagasan berjalannya kerajaan-kerajaan yang masyarakatnya adalah agraris-komunalistis .

Hal ini juga dibuktikan dengan komunitas masyarakat Samin pada tahun 1890 yang sangat dibenci oleh kolonial Belanda dengan ajaran Kyai Samin atau Soerantika, petani Blora dengan jumlah pengikut leih dari 2300 kepala keluarga tani yang tersebar di Bojonegoro, Kabupaten Rembang, Ngawi, Grobogan, Pati dan Kudus serta kecamatan Ngraho.

Inti ajaran Samin didasarkan pada hak milik kolektif, dan gotong royong dilengkapi dengan aturan pembagian hasil menurut keperluan dan keadilan ditambah dengan adanya ketentuan-ketentuan disiplin moral yang melarang orang untuk mencuri, berbohong, berzinah, dan sebagainya. J. Th. Petrus Blumberger dalam bukunya tahun 1935 menyatakan ‘ Masyarakat Indonesia sejak zaman dahulu telah mengenal komunis sebagai prinsip sosial-ekonomi “[6]

Dan ia juga menyatakan bahwa “ Sebagai salah satu ciri yang terpenting daripada komunisme purba terutama dapat disebut hak milik bersama atas tanah dan air, masyarakat bumi putera dalam lingkungan hubungan keturunan suku atau dalam lingkungan desa. “ [7]

Perjuangan masyarakat Samin yang menentang kolonialisme, imperialisme yang pada waktu itu hendak menundukan masyarakat agraris-komunis, Petrus Blumberger semakin yakin menyatakan bahwa masyarakat Saminisme adalah :

“ Sebagai penjelamaan yang anrkistis daripada komunisme yang wajar dapat disebut ‘ aliran samin ’ disebut demikian menurut nama pendiri dari Kyai Samin yang berdasarkan persamaan diantara semua manusia dan hak milik komunal atas tanah serta hasilnya, menolak untuk mengakui adanya suatu kekuasaan atau kewajiban-kewajiban sosial sepeti pajak yang berupa uang ataupun kerja. “[8]

Dengan adanya lukisan tentang Kerajaan Dorowati yang dicetuskan Ki Dalang, maupun kenyataan tentang perlawanan masyarakat komunalisme Samin telah memberikan bukti bahwa paham sosialisme telah lama ada dan dipraktekan di Indonesia.

4. 2 Sosialisme Indonesia

Pengertian kata sosialisme pada awalnya belum secara langsung ditemukan dan tidak ada ketentuan yang mengatur arti kata sosialisme Indonesia. Bahkan sempat terjadi perdebatan menyangkut pengunaan kata yang tepat atau istilah manakah yang harus dipakai, “ Sosialisme ala Indonesia “, ataukah “ Sosialisme Indonesia “. Namun pada tahun 1959-1960 Dewan Perancang Nasional (Depernas) telah merumuskan dasar, isi dan tujuan berhubuungan dengan Pembangunan Semesta.

Pembangunan Semesta yang dimaksudkan bertujuan untuk membentuk masyarakat adil dan makmur berdasarkan ajaran Pancasila, Undang-Undang Dasar dan Proklamasi yang telah diberlakukan lagi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara pasca dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959. dalam rumusan tersebut cita-cita mewujudkan masyarakat adil dan makmur sesuai dengan Pancasila disebut juga masyarakat sosialisme atau masyarakat sosialisme Indonesia. [9]

Maksud daripada Depernas tersebut adalah pertama dikarenakan tidak adanya pilihan atau kemungkinan untuk memilih, sehingga sebutam “ Sosialisme ala Indonesia “ dan “ Sosialisme Indonesia “ dapat dipakai secara bergantian, atau dipergunakan sebagai sinonim.

Namun yang pasti kedua nama tersebut adalah pemberian nama dari Presiden Soekarno sendiri sebagaimana yang diutarakannya dalam pidatonya pada tanggal 28 Mei 1960 sebagaimana yang diutarakannya dihadapan para pelajar dan masyarakat di Tokyo namun berdasarkan penyelidikan oleh Depernas untuk pertama kalinya Bung Karno mengucapkan istilah “ Sosialisme Indonesia “ pada tanggal 19 April 1957.[10]

Pengertian dasar daripada sosialisme Indonesia sendiri dilihat dari rumusan sosialisme. Namun pada akhirnya Bung Karno sering menyatakan bahwasannya marhaenisme adalah sosialisme Indonesia. Sosialisme Indonesia yang mana merupakan rasa cipta sosialisme Indonesia yang terdiri dari :[11]

Ø Sosialisme Indonesia adalah suatu ajaran dan gerakan tentang masyarakat adil-makmur berdasarkan Pancasila.

Ø Tata-masyarakat adil-dan –makmur berdasarkan Pancasila adalah tuntuatan Amanat Penderitaan Rakyat Indonesia.

Ø Masyarakat-adil-dan-makmur berdasarkan Pancasila merupakan sebagai perwujudan sosialisme Indonesia bersendi pokok pada Keadilan, kerakyatan dan Kesejahteraan.

Ø Unsur-unsur Keadilan, Kerakyatan, dan Kesejahteraan terkandung dalam azas-azas Kekeluargaan dan Gotong-royong yang merupakan ciri-ciri pokok dari Kepribadian Indonesia seperti dirumuskan dalam Pancasila.

Ø Niat dan tekad masyarakat Indonesia untuk melaksanakan Amanat Penderitaan Rakyat digelorakan pada saat Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang mengobarkan revolusi Indonesia.

Ø Amanat Penderiataan Rakyat Indonesia adalah jiwa dan daya penggerakan Revolusi Indonesia oleh sebab itu sifat dan hakekat revolusi Indonesia tidak lepas daripada Kepribadian Indonesia sendiri.

Ø Dasar dan tujuan revolusi Indonesia untuk mewujudkan sosialisme Indonesia adalah Keadilan Sosial, Kemerdekaan Individu, Kemerdekaan Bangsa dan lain-lain perwujudan dari budi dan hati-nurani yang menunjukan derajat dan mutu Kemanusiaan.

Ø Yakin akan kebenaran bahwa Keadilan Sosial dan Kemerdekaan adalah tuntutan budi-nurani yang universal maka seluruh rakayat Indonesia tanpa perkecualian bergerak melaksanakan revolusi Indonesia dengan berlandaskan Undang-Undan Dasar Republik Indonesia 1945.

Ø Atas landasan UUD 1945 yang berisikan unsur idiil, dan unsur strukturil yaitu : Pemerintahan yang stabil, Revolusi Indonesia berkewajiban membebaskan Indonesia dari semua imperialisme dan menegakkan wujud tritunggal daripada cita-cita dan usaha bangsa Indonesia yaitu :

1. Pembentukan satu negara Kesatuan Republik Indonesia yang kesatuan dan negara-Kebangsaan yang demokratis, dengan wilayah kekuasaan dari Sabang sampai Merauke.

2. Pembentukan satu masyarakat yang adil-makmur materiil dalam wajah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

3. Pembentukan satu persahabatan yang baik antara Republik Indonesia dan semua negara di dunia, terutama sekali dengan negara-negara Asia-Afrika atas dasar hormat-saling menghormati satu sama lain, dan atas dasar bekerjasama membentuk satu dunia baru yang bersih dari imperialisme dan kolonialisme menuju Perdamaian Dunia yang sempurna.[12]

Ø Cita-cita dan usaha bangsa Indonesia untuk membentuk satu Republik Kesatuan yang demokrasi, dimana kedaulatan ada di tanmgan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat dan dimana hak-hak asasi manusia dan hak-hak warga negara dijunjung tinggi serta membentuk masyrakatr adil dan makmur, cinta damai dan bersahabat dengan semua negara di dunia guna membentuk satu dunia baru adalah isi murni dan inti sari dari Amanat Penderitaan Rakyar Indonesia.

Ø Amanat Penderitaan Rakyat Indonesia adalah suatu Amanat tentang penderitaan dari segenap rakyat Indonesia seperti diakibatkan oleh keganasandan kezaliman imperialisme, kolonialisme dan feodalisme beratus-ratus tahun lamanya dalam bentuk penghisapan, penjajahan, perbudakan, penindasan dan pengekangan yng menimbulkan kebodohan dan kecurangan, kemiskinan dan kenistaan, kelapran dan kesengsaraan serta aneka duka dan derita lahir batin lainya yang hampir melenyapkan Kepribadian Indonesia.

Ø Dengan menghadapkan hati dan jiwanya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa untuk memohon kejernihan cipta serta kekuatan lahir batin, rakyat Indonesia berusaha untuk membebaskan dirinya dari penderitaan itu.

Ø Hikmah Tuhan memberikan jalan terang ke arah ganbaran suatu tata keadilan dan kesejahteraan yang meliputi seluruh hidup dan hati nurani kemanusiaan hingga akan terciptanya kepribadian bangsa-bangsa dalam keselarasan tata pergaulan umat manusia.

Ø Hati nurani rakyat Indonesia tergerak untuk memohon, mengharap dan menanti-nantikan terciptanya tata kehidupan dan penghidupan yang diliputi oleh keadilan dan kesejahteraan.

Ø Amanat untuk menciptakan dan mewujudkan tata kehidupan dan penghidupan yang diliputi oleh keadilan dan kesejahteraan atau masyarakat adil-makmur lahir batin yang berdasarkan sifat-sifat kepribadian bangsa Indonesia sendiri seperti terlukis dalam rumusan Pancasila itulah yang disebut Amanat Penderitaan Rakyat Indonesia yang dikorbankan sejak beratus-ratus tahun lamanya.

Ø Cipta, rasa, karsa dan usaha bangsa Indonesia untuk mewujudkan suatu tata masyarakat Indonesia yang adil-makmur berdasarkan Pancasila seperti diamanatkan oleh penderitaan rakyat Indonesia atau cita-cita sosialisme Indonesia itu sudah terkandung dalam hati-jiwa rakyat Indonesia sendiri sejak dahulu seperti berbagai uraian dan ucapan, yang terdapat/bertaburan dalam berbagai bahasa, adat-istiadat, dan kepustakaan Indonesia sepanjang masa.

Adapun tujuan daripada sosialisme Indonesia adalah bertujuan untuk mengakhiri dan melenyapkan segala penderitaan rakyat lahir dan batin serta memberikan nikmat rohaniah dan juga badaniah terhadap masyarakat Indonesia dengan menciptakan tata masyarakat Indonesia dalam wadah negara Indonesia.[13] Tatanan masyarakat Indonesia yang bercirikan sebagai berikut :

v yang merdeka, bersatu dan berdaulat ;

v yang adil dan makmur ;

v yang rakyatnya berkehidupan kebangsaan yang bebas ;

v yang membentuk suatu Pemerintahan Negara Indonesia yang meliputi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia ;

v yang memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa ;

v yang ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial ;

v yang kemerdekaan kebangsaannya disusun dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia ;

v yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar : ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan serta dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.[14]

Ciri pokok sosialisme Indonesia merupakan perpaduan antara unsur sosialisme yaitu keadilan sosial dan kesejahteraan dan juga unsur kepribadian Indonesia yaitu kekeluargaan dan gotong royong. Sosialisme Indonesia memiliki beberapa unsur-unsur pokok diantaranya : cita-citas tentang kemanusiaan, politik, perekonomian dan kemasyarakatan Indonesia.[15]

Pembentukan manusia sosialisme Indonesia adalah pembentukan manusia Indonesia yang berisi tentang ganbaran manusia yang berdasarkan cipta, rasa, karsa dan karyanya atas landasan-landasan yang terdiri dari :[16]

a) Kepribadian dan kebudayaan Indonesia ;

b) Semangat patriot komplit ;

c) Azas Pancasila ;

d) Semangat gotong royong ;

e) Jiwa pelopor (swadaya, dan daya cipta )

f) Susila dan budi luhur ;

g) Kesadaran bersahaja dan mngutamakan kejujuran ;

h) Kesadaran mendahulukan kewajiban daripada hak ;

i) Kesadaran mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi ;

j) Kerelaan berkorban hidup hemat ;

k) Azas demokrasi terpimpin ;

l) Azas ekonomi terpimpin ;

m) Disiplin ;

n) Kepandaian untuk menghargai waktu ;

o) Cara berpikir rasional dan ekonomis ;

p) Kesadaran bekerja untuk membangun dengan kerja keras .

Cita-cita tentang politik sosialis Indonesia berisi gambaran tentang negara yang bersatu padu dimana rakyat dan pemerintahannya seia sekata dikarenakan pemerintahannya adalah pemerintahan nasional dan yang panjang luas kemashurannya dan tinggi unggul martabat serta kewibawaannya.

Pemerintahan nasional sebagai alat untuk mewujudkan politik sosialis Indonesia adalah suatu pemerintahan yang stabil, kuat dan berwibawa dalam memimpin segala karya dan daya cipta seluruh Indonesia dengan menjalankan kebijaksanaan politik dengan berpokok pada pikiran-pikiran sebagai berikut :

ü Berpedoman pada pengabdian kepada kepentingan rakyat banyak.

ü Menganjurkan dan memberikan tempat yang luas pada inisiatif rakyat yang sanggup dan mau berkorban pada perbaikan masyarakat dan negara.

ü Bertindak cepat, karena insyaf akan ketinggalan zaman yang harus diikuti.

ü Menanam sebanyak mungkin uang dalam kegiatan-kegiatan pembangunan dan tidak dalam administrasi.

ü Berani bertindak terhadap kekuasaan imperialisme dan feodalisme.

ü Berjalan jujur dan hemat karena didorong oleh perasaan tanggung jawab guna dapat segera memperbaiki tingkat kehidupan rakyat banyak.

ü Memelihara hubungan baik dengan semua bangsa di dunia.

ü Ikut berusaha secara positif mengakhiri penindasan dan penghisapan di seluruh dunia.

ü Ikut menyumbang ke arah kebahagiaan seluruh dunia. [17]

Sedangkan untuk gambaran daripada konsep ekonomi sosialis Indonesia merupakan sustu gambaran dari konsep ekonomi dalam mewujudkan tata perkonomian yang disusn sebagai usaha bersama berdasar azas kekeluargaan, dimana cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara. Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.

Ekonomi sosialis Indonesia tetap berpegang teguh atau berpedoman pada pokok-pokok pikiran sebagai berikut :[18]

ö Segala kegiatan produksi baik yang diusahakan oleh negara maupun swasta harus ditujukan pada pengabdian kepentingan rakyat terutama pada kebutuhan hidup pokok agar setiap warga negara dapat hidup layak sebagai manusia yang merdeka. Usaha untuk memenuhi keperluan sendiri di lapangan seperti bahan-bahan penting untuk hidup sehari-hari, harus menjadi tujuan dari kebijaksanaan dan seluruh kegiatan produksi.

ö Seluruh kegiatan distribusi diatur sedemikian rupa sehingga kebutuhan pokok masyarakat dapat sampai secara cepat, merata dan dengan harga murah. Hal ini hanya dapat dicapai dengan campur tangan pemerintah dan usaha koperasi rakyat.

ö Peningkatan produk ekspor dalam bentuk barang jadi dalam bidang pertanian dan perindustrian sehingga dapat menambah kesempatan bekerja bagi rakyat Indonesia dan menambah keuntungan negara.

ö Kegiatan impor diorientasikan pada barabg-barang yang dapat menambah produksi dalam negeri sehingga kesempatan kerja bertambah dan impor berkurang serta terjadi penghematan alat-alat pembayaran luar negeri.

ö Kegiatan-kegiatan sebagaimana yang dimaksud dalam poin 3 dan 4 akan mempersingkat waktu yang diperlukan dalam meningkatkan taraf hidup rakyat.

ö Negara harus segera memulai pembangunan industri yakni industri dasar karena persoalan pokok mengenai produksi dan pengangkutan akan tergantung pada sumber-sumber di luar negeri.

ö Dengan tata produksi akan tampak kekayaan umum yang melimpah dan dengan tata distribusi tersebut akan terdapat pembagian yang merata dan adil, hingga tercapailah cita-cita tata masyarakat sama rasa sama rata

Dalam tata perekonomian Indonesia diakui, bahwa seluruh usaha dan karya ekonomi tidak mungkin dipikul dan dilaksanakan oleh negara sendiri, dan oleh sebab itu swasta juga diberikan kedudukan yang layak sesuai dengan Undang-Undang yang bersangkutan.

Dalam praktek ekonomi yang tergambar dalam konsep ekonomi sosialis Indonesia berlaku beberapa hal :[19]

Ø Negara menguasai lapangan-lapangan perekonomian yang menguasai hidup rakyat banyak.

Ø Produksi, pengangkutan dan distribusi bahan penting diselenggarakan oleh negara atau sekurang-kurangnya dikuasai oleh negara.

Ø Pemerintah Daerah dianjurkan bergerak dalam lapangan produksi, pengangkutan dan distribusi.

Ø Koperasi dianjurkan bergerak dalam segala lapangan terutama di sektor distribusi.

Ø Pihak swasta diberi tempat yang layak dalam sektor produksi dan pengangkutan.

Masyarakat sosialis Indonesia yang dicita-citakan berdasarkan Pancasila adalah terciptanya suatu masyarakat yang tertib, aman-tenteram, dan sejahtera dimana masyarakatnya memiliki sifat yang ramah tamah, berjiwa kekeluargaan dan bersemangat gotong royong serta berkesadaran bekerja yang tinggi. Tata masyarakat sosialis Indonesia memiliki unsur-unsur pokok yang terdiri dari :[20]

· Terjamin cukup bahan makanan, pakaian dan perumahan yang layak bagi masyarakat sehingga tidak senantiasa hidup dalam kecemasan menghadap hari esok.

· Terjaminnya pemeliharaan kesehatan dan pendidikan bagi warga negara supaya tidak menderita, dan dapat menjadi warga yang cerdas untuk dapat menunaikan tugas dan haknya terhadap negara dengan sebaik-baiknya.

· Menjamin hari tua setiap warga negara sehingga tidak hidup dalam ketakutan dan kemelaratan dikarenakan ketidakberdayaan dalam memenuhi nafkah kehidupan.

· Menjamin setiap warga negara untuk dapat menikmati dan mengembangkan kebudayaan dan menyempurnakan kehidupan kerohaniannya sehingga tidak saja kehidupan lahir terpelihara tetapi juga kehidupan batin.

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia adalah permulaan pembangunan sosialisme Indonesia dan merupakan pencetusan berkobarnya revolusi Indonesia sebagai perwujudan dari niat dan tekad rakyat Indonesia untuk mengakhiri penderitaan dibawah penindasan kolonialisme. [21]Sifat revolusi Indonesia adalah multi kompleks atau Panca Muka , yaitu suatu revolusi politik, ekonomi, sosial kebudayaan bahkan juga revolusi dalam cipta dan cipta-cipta manusia.[22]

4.3 Pergulatan Revolusi Menuju Sosialisme Indonesia

Revolusi Indonesia adalah revolusi nasional menentang imperialisme-kolonialisme, dan oleh karena itu meski bersifat multi kompleks namun sifat nasional revolusi Indonesia sangat kelihatan dimana revolusi Indonesia adalah revolusi demokratis yang menentang segala bentuk feodalisme, otokrasi atau kediktatoran baik militer atau perseorangan.

“ Revolusi adalah perombakan, penjebolan, penghancuran, pembinasaan dari semua apa yang kita tidak sukai, dan membangun segala apa yang kita sukai. Revolusi adalah perang melawan keadaan yang tua untuk melahirkan keadaan yang baru. Tiap-tiap revolusi mempunyai musuh yaitu orang-orang yang hendak mempertahankan atau mengembalikan keadaan yang tua.”[23]

Revolusi Indonesia tidak sama dengan revolusi borjuis pada tahun 1789 di Perancis dan bukan pula revolusi proletar pada tahun 1917 seperti yang meletus di Rusia. Tujuan daripada revolusi Indonesia bukan untuk mendirikan kekuasaan kaum kapitalis yang bertujuan untuk menindas kaum rakyat pekerja dan bukan mendirikan kediktatoran proletariat.[24]

Setelah Indonesia berhasil merebut kemerdekaan dalam revolusi nasional 1945 maka dalam tahap pertama ini dititikberatkan pada pada usaha mencapai Indonesia yang merdeka penuh, bersih dari imperialisme serta Indonesia yang demokratis, bersih dari sisa-sisa feodalisme.

Kemudian tahap revolusi selanjutnya adalah mencapai Indonesia ber-Sosialisme Indonesia yang bersih dari kapitalisme dan dari exploitation del’homme par l’homme. Dan tahap ini dapat dilaksanakan apabila tahap pertama berhasil diselesaikan seluruhnya.

Suatu revolusi hanya dapat berjalan atau berlangsung serta berakhir dengan baik apabila memenuhi tiga persyaratan yang dalam pidato Soekarno disebut Resopim (Revolusi, Sosialisme, Pimpinan) atau dalam istilah asing disingkat RIL (Revolution, Ideology, Leadership)

“ Di mana sesuatu perjuangan besar berhasil, di situlah tampak adanya TRI TUNGGAL itu. Di mana sesuatu perjuangan berjalan seret atau tidak berhasil, di situlah tampak tidak dipenuhinya syarat TRITUNGGAL itu. Ada bangsa yang ber-revolusi dan juga mempunyai pimpinan nasional, tetapi tidak mempunyai konsepsi atau ideologi nasional---revolusinya tak tahu arah, dan menjadi tele-tele. Ada bangsa yang ber-revolusi dan mempunyai konsepsiatau ideologinasional, tetapi tidak mempunyai pimpinan nasional, di situ revolusinya seperti tentara tanpa jendral, dan revolusinya sekedar api mengangah di dalam sekam dan tak mencapai apa-apa kecuali asap yang mengepul kesana-kesini. Ada bangsa yang mau mengadakan perubahan besar yang terperinci dan mempunyai pula pimpinan nasional, tapi tidak hendak mengadakan perobahan besar itu secara radikal-revolusioner--- dan “perobahan besar yang dikehendakinya itu berupalah sekedar hanya reform-reform kecil di sana –sini. ” [25]

Revolusi adalah satu perjalanan, suatu gerak, suatu proses. Revolusi adalah rantai kejadian memukul dan dipukul, menggempur dan digempur, menjebol dan membangun. Revolusi Indonesia menuju kepada sosialisme, revolusi Indonesia menuju dunia baru tanpa exploitation de I’homme par I’homme dan exploitation de nation par nation.[26]

Dalam Manifesto Politik diatur tentang modal asing dari Belanda dan yang bukan Belanda.

” Bahwa modal asing harus mentaati ketentuan-ketentuan Republik. Jangan mereka menjalankan peranan yang negatif. Jangan mereka mencoba-coba memperdayakan Republik. Jangan mereka membantu gelap-gelapan kepada kontra revolusi, jangan mereka menjalankan sabotase-sabotase ekonomi. ” [27]

Imperialis manapun yang berusaha memperdayakan Republik, yang membantu kontra revolusi atau menjalankan sabotase-sabotase ekonomi adalah musuh-musuh rakyat Indonesia. [28]Musuh-musuh revolusi Indonesia adalah kaum imperialis Belanda dan kaum imperialis lainnya yang bersikap bermusuhan terhadap Republik serta pembantu-pembantu imperialis.[29]

Secara tegas dalam Manipol Indonesia dinyatakan yang merupakan musuh-musuh Indonesia :” Golongan-golongan Blandis, golongan-golongan reformis, golongan-golongan konservatif, golongan-golongan kontra revolusioner, golongan-golongan bunglon dan golongan-golongan cecunguk. ”[30]

Usaha untuk mencapai revolusi harus dengan cara revolusioner. Cara-cara yang reformis dan kompromistis harus ditinggalkan. Sistem liberalisme harus diganti dengan sistem demokrasi terpimpin dan ekonomi terpimpin . Demokrasi terpimpin adalah demokrasi kekeluargaan, tanpa anarkhinya liberalisme, dan tanpa autokrasinya diktatur.

Demokrasi terpimpin menitik beratkan pada dua hal :

1. Tiap-tiap orang diwajibkan untuk berbakti kepada kepentingan umum, berbakti kepada kepentingan masyarakat, berbakti kepada kepentingan bangsa dan kepentingan negara.

2. Tiap-tiap orang berhak mendapat penghidupan yang layak dalam masyarakat, bangsa dan negara.

Hal ini semakin ditegaskan Soekarno,

” Sekali lagi biar mereka geger ! Undang-Undang Dasar 1945 bukan,, bikinan Jepang ”, Undang-Undang Dasar 1945 bukan ,, Japanese made. Undang-Undang Dasar 1945 adalah cerminan kepribadian bangsa Indonesia, yang sejak zaman purbakala-mula mendasrkan sistem pemerintahannya kepada musyawarat dan mufakat dengan pimpinan satu kekuasaan sentral ditangan seorang ,, sesepuh ”, -seorang tetua-, yang tidak mendiktatori, tetapi , memimpin ”, ,, mengayomi. Demokrasi Indonesia sejak zaman purbakala-mula adalah demokrasi terpimpin, dan ini adalah karakteristik bagi semua demokrasi asli di benua Asia. ”[31]

Tujuan dan kewajiban revolusi Indonesia adalah melaksanakan Amanat Penderitaan Rakyat Indonesia sehingga hal ini tidak dimaksudkan untuk mendirikan negara federal, kekuasaan diktator atau Republik Kapitalis tetapi untuk mewujudkan mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia sesuai dengan Ampera.[32]

Upaya untuk mencapai sosialisme Indonesia dapat terlaksana dengan pelaksanaan program Pembangunan- Nasional- Semesta –Berencana dimana merupakan suatu program pembangunan :[33]

§ Nasional, yaitu pembangunan dilaksanakan di seluruh tanah air untuk mengembangkan bangsa Indonesia.

§ Semesta, yaitu pembangunan dilaksanakan dalam segala lapangan kehidupan dan penghidupan masyarakat Indonesia.

§ Berencana, yaitu pembangunan didasarkan sesuai dengan rencana tertentu yang telah dipersiapkan.

Pembangunan Nasional-Semesta-Berencana tidak dapat dikerjakan dalam waktu yang relatif singkat karena hal ini tergantung pada persoalan faktor tenaga dan modal, menyangkut pengalaman dan latihan dan pembangunan ini hanya dilaksanakan secara berangsur-angsur tahap demi tahap, namun dalam waktu yang cepat dan dengan rencana tertentu atau dikenal dengan rancangan pola (blueprint).[34]

Pembangunan Nasional-Semesta-Berencana adalah pembangunan yang revolusioner karena mewujudkan perubahan-perubahan cepat dalam masyarakat menuj masyarakat adil-makmur berdasarkan Pancasila sesuai dengan tingkatan-tingkatan kemajuan dengan cepat dan tegas.

Kelemahan Indonesia dalam mempercepat pembangunan yang dimaksud terletak pada kekurangan tenaga ahli, sehingga hal ini harus disikapi disamping faktor-faktor alam yang sangat menguntungkan dan juga tenaga dan pikiran manusia Indonesia yang telah melalui berbagai ujian zaman.

Untuk melaksanakan Pembangunan Nasional-Semesta-Berencana maka dibutukan sejumlah modal dasar dalam mendukung tercapainya pembangunan yang dimaksudkan, yakni :[35]

1. Undang-Undang Dasar 1945 dan jiwa revolusi ;

2. Kepercayaan, kemampuan, keuletan bangsa Indonesia ;

3. Tenaga kader baru ;

4. Angkatan Perang ;

5. Perusahaan-perusahaan nasional seperti ; negara, daerah dan swasta ;

6. Kekayaan alam Indonesia .

Revolusi Indonesia yang telah berhasil membebaskan negara Indonesia dari semua imperialis dan menegakkan tiga segi kerangka diantaranya :[36]

1. Pembentukan satu Negara Republik Indonesia yang berbentuk Negara-Kesatuan dan Negara-Kebangsaan yang demokratis dengan wilayah kekuasaan dari Sabang sampai Merauke.

2. Pembentukan satu masyarakat yang adil danmakmur materiil dan spirituil dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

3. Pembentukan satu persahabatan yang baik antara Republik Indonesia dan semua negara di dunia, terutama sekali dengan negara-negara Asia-Afrika atas dasar hormat-menghormati satu sama lain, dan atas dasar bekerjasama membentuk satu Dunia Baru yang bersih dari imperialisme dan kolonialisme menuju Perdamaian Dunia yang sempurna.

Soekarno menilai untuk memenangkan Revolusi Indonesia maka harus dengan membangkitkan kekuatan-kekuatan revolusioner dalam masyarakat Indonesia. Modal pokok bagi tiap-tiap revolusi nasional dalam menentang imperialisme-kolonialisme ialah konsentrasi kekuatan nasional dan bukan perpecahan kekuatan nasional. [37]

4.4 Implementasi Sosialisme Indonesia Dalam Berbagai Bidang

Syarat mutlak untuk berhasilnya revolusi Indonesia hanya dapat tercapai dengan bantuan dan dukungan seluruh rakyat Indoensia. Tanpa bantuan seluruh rakyat maka usaha-usaha pokok dalam pencapaian cita-cita revolusi sosialisme Indonesia tidak akan dapat terwujud.[38]

v Sosialisme Indonesia Dalam lapangan Politik :[39]

1. Melaksanakan retooling di semua lapangan

Hal ini mencakup retooling semua alat perjuangan dan konsolidasi semua alat perjuangan, retooling badan eksekutif yaitu Pemerintah, Kepegawaian, dan sebagainya. Retooling badan legislatif yaitu DPR, retooling semua kekuasaan Negara, Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara, Polisi.

2. Sistem liberalisme diganti menjadi Demokrasi Terpimpin.

3. Mengadakan penyederhanaan kepartaian dan mengadakan Undang-Undang Pemilihan Umum yang baru.

v Sosialisme Indonesia Dalam Bidang Ekonomi :

1. Retooling alat-alat produksi dan alat-alat distribusi.

Semuanya direorganisasi dan diarahkan kepada implementasi pasal 33 UUD 1945 dengan tetap berada dalam relnya Demokrasi Terpimpin.

2. Semua alat vital dalam produksi dan semua alat vital dalam distribusi harus dikuasai atau sedikitnya diawasi oleh Pemerintah.

3. Segala modal dan tenaga yang terbukti progresif dapat diikut-sertakan dalam pembangunan Indonesia.

4. Tenaga modal,, funds and forces yang sudah menetap di Indonesia yang sepakat dan ikut membantu terlaksananya program Kabinet Kerja akan mendapat tempat dan kesempatan yang wajar dalam usaha-usaha dan disalurkan ke arah pembangunan perindustrian seperti sektor industri menengah.

5. Menghapuskan sama sekali,, hak eigendom “ tanah dari hukum pertahanan Indonesia dan memberlakukan hukum hak milik tanah bagi rakyat Indonesia sesuai dengan pasal 33 UUD 1945.

v Sosialisme Indonesia dalam Bidang Sosial :

Dalam hal ini sangatlah penting menetapkan kesadaran sosial dari lima kesadaran, yakni :

1. Kesadaran nasional.

2. Kesadaran bernegara.

3. Kesadaran berpemerintah.

4. Kesadaran berangkatan perang.

5. Kesadaran sosial.

Implementasi kesadaran sosial ini dapat dilihat dalam beberapa hal diantaranya :

1. Semangat persatuan.

2. Semangat gotong-royong yang dinamis.

3. Semangat ‘ Ho Lopis Kuntul Baris

v Sosialisme Indonesia Dalam Bidang Mental dan Kebudayaan :

1. Revolusi Indonesia bukan hanya revolusi materiiltetapi menyangkut revolusi mental.

2. Keberanian untuk mengganti alat-alat yang lama dan membangun yang baru untuk meneruskan perjuangan sesuai dengan rel revolusi Indonesia.

3. Revolusi Indonesia tidak hanya mengorbankan sumbangan keringat atau disiplin, tetapi yang terpenting ialah kebutuhan untuk menciptakan pikiran-pikiran dan konsepsi-konsepsi baru.

4. Perjuangan menentang imperialisme kebudayaan dan Pemerintah harus melindungi dan menjamin berkembangnya kebudayaan nasional.

v Sosialisme Indonesia Dalam Bidang Keamanan :

1. Mengkoordinasikan antara alat-alat negara dan departemen-departemen baik di dalam negeri maupun diluar negeri.

2. Mengikut-sertakan rakyat dengan :

a) Mengintensifkan organisasi-organisasi keamanan rakyat.

b) Wajib latih bagi pemuda-pemuda dan veteran taraf demi taraf.

c) Milisi darurat di seluruh Indonesia.

3. Penertiban dan penyehatan alat-alat kekuasaan negara, baik teknis maupun ideologis untuk mempertinggi disiplin maupun produktivitas kerja.

4. Undang-Undang Keadaan Bahaya harus dimanfaatkan secara bijaksana untuk menerobos kemacetan atau kemandekan berbagai usaha Pemerintah, dalam rangka pelaksanaan Program Pemerintah dalam keseluruhannya.

5. Memperhebat operasi-operasi keamanan dengan pengerahan kekuatan alat- alat negara dan rakyat secara maksimal dengan cara :

- Mempergunakan jalan mempercepat hasil-hasil dan mengurangi korban-korban.

- Memperlakukan dengan wajar para pemberontak yang insaf kembali dan menyerah tanpa syarat dan ikhlas ingin kembali kepangkuan Republik Indonesia.

6. Pembentukan Badan-Badan Baru

1. Dewan Pertimbangan Agung.

2. Dewan Perancang Nasional.

3. Badan Pengawas Kegiatan Aparatur Negara.

4. Majelis Permusyawaratan Rakyat.

5. Front Nasional.[40]

5. Land Reform Penjiwaan Sosialisme Indonesia

Land reform adalah penghapusan segala hak-hak asing dan konsesi-konsesi kolonial atas tanah, dan mengakhiri penghisapan dari feodalisme secara bertahap dan di satu pihak landreform berarti memperkuat dan memperluas pemilikan tanah untuk seluruh rakyat Indonesia khususnya kaum tani. Untuk membebaskan kaum tani dari penghisapan tuan tanah dan sekutunya seperti tengkulak merupakan tugas melawan keterbelakangan feodal dan menarik sebahagian besar rakyat Indonesia kedalam geloranya revolusi.

Revolusi Indonesia tanpa Land Reform adalah sama saja dengan gedung tanpa alas, sama saja dengan pohon tanpa batang, sama saja dengan omong besar tanpa isi. Melaksanakan land reform berarti melaksanakan satu bagian yang mutlak dari Revolusi Indonesia. “ [41]

Perombakan hak tanah dan penggunaan tanah adalah penjiwaan sila ke-5 Pancasila untuk mempercepat terwujudnya masyarakat sosialis Indonesia yang adil dan makmur dan terutama akan meningkatkan taraf hidup kaum tani dan taraf hidup seluruh rakyat jelata Indonesia atau kaum marhaen Indonesia.

Landreform bertujuan membebaskan kaum tani dari beban-beban feodal dan memberikan sebidang tanah garapan kepada kaum tani,menghapuskan sistem tuan tanah sehingga melahirkan elan revolusioner di kalangan kaum tani serta membawa kaum tani Indonesia kedalam arus revolusi dalam rangka menyelesaikan tuntutan-tuntutan Revolusi Agustus 1945.

Dengan menjalankan landreform secara konsekuen maka kaum tani Indonesia diberuntungkan oleh kebijakan agraria yang berjiwa sosialisme Indonesia, karena tanah tidak boleh dijadikan sebagai alat penghisapan oleh modal asing terhadap rakyat Indonesia.

“ …Ya ! tanah tidak boleh menjadi alat penghisapan ! Tanah untuk Tani ! Tanah untuk mereka yang betul-betul menggarap tanah ! Tanah tidak untuk mereka yang dengan duduk ongkang-ongkang menjadi gemuk-gendut karena menghisap keringatnya orang-orang yang disuruh menggarap tanah itu ! "


DIAMBIL DARI SKRIPSI S1 ILMU POLITIK FISIP USU MEDAN

KOMISARIS GMNI FISIP USU MEDAN PERIODE 2004-2005

1 komentar:

  1. copast abis dari buku sosialisme indonesia ya bung, kreatif dikit lah bung

    BalasHapus