Selasa, 15 Juni 2010

Aksi Kekerasan di Sumut Meningkat


Aksi Kekerasan di Sumut Meningkat
Sumber: SEPUTAR-INDONESIA.COM Tanggal:08 Sep 2007

MEDAN (SINDO) – Kasus kekerasan dan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di Sumatera Utara (Sumut) mengalami peningkatan. Hingga Agustus jumlahnya melebihi kasus yang terjadi sepanjang tahun lalu.

Tahun lalu terjadi 30 kasus kekerasan, sedangkan pada periode Januari–Agustus 2007 kasus yang terjadi sudah mencapai 33 kasus. Kasus kekerasan ini umumnya dialami aktivis.

”Pembela HAM sering kali mendapat hambatan,ancaman, kekerasan, penindasan, bahkan kematian. Negara seolah tidak lagi melindungi warganya, tapi justru menindas dengan perangkat perundang-undangannya. Kami hanya meminta agar segala bentuk kekerasan segera dihentikan,”ujar Chandra Simanungkalit, pimpinan aksi Front Perjuangan Rakyat Anti Kekerasan (FPeRAK), ketika berunjuk rasa ke gedung DPRD Sumut,kemarin.

FPeRAK merupakan gabungan sejumlah organisasi nonpemerintah, di antaranya Walhi Sumut,LBH Medan,Bitra Indonesia, JaPHAMSU, Kontras Sumut, Pusaka Indonesia, FSBSI 1992, PKPA, SBMI, Sabda, Sahdar,YPRP, Fadera, LMND,FMN,YLL,dan JNPM. Dalam aksi demo kemarin diungkap berbagai bentuk kekerasan yang terjadi belakangan ini.

Mereka mencontohkan ancaman bunuh dialami Koordinator Transparansi Indonesia Internasional (TII) Jaya Arjuna saat membongkar kasus dugaan korupsi di USU,ancaman teror bunuh dialami Koordinator Pusaka Indonesia Edi Ikhsan saat membongkar kasus mafia percaloan darah, penembakan aktivis buruh PT CML dalam kasus penolakan PHK massal, dan teror yang dialami aktivis LBH Medan. Selain di Medan, kata Chandra, kekerasan juga terjadi di sejumlah daerah di Sumut seperti penangkapan kelompok tani di Simalungun.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar